Al-Qur'an dan Hadis mengajarkan karakter Islam yang mengasihi, bukan membenci. Naifnya, sekelompok kecil umat Islam justru gandrung menampilkan wajahnya yang penuh kebencian. Wajah Islam yang rahmat li al-’âlamîn pun tercoreng.
Buku Islam Mengasihi, Bukan Membenci mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam keragaman. Perbedaan suku, agama, ras, maupun antargolongan (SARA), bukanlah alasan untuk saling membenci, mencaci, dan memusuhi. Melalui telaah pada dua sumber primer Islam dan karya-karya klasik, buku ini penting diresapi oleh siapa pun yang menginginkan kedamaian.
TENTANG PENULIS
NURUL H. MAARIF lahir di Batang Jawa Tengah, pada 29 Januari 1980, dari pasangan KH. Syamsul Maarif Syahiddan Hj. Zuhrotun Nisa Yaqub. S1 (2002), S2 (2008) dan S3 (2014) diselesaikannya di UIN Jakarta. Ia pernah nyantri di Ponpes Darussalam Batang Jawa Tengah (1992-1995), Ponpes Dar al-Tauhid Cirebon Jawa Barat (1995-1998) dan Pesantren Luhur Darus-Sunnah Ciputat Banten (1998-2003). Kini hidupnya “diwakafkan” untuk Ponpes Qothrotul Falah Lebak Banten.
Pernah mengajar di Institute PTIQ Jakarta (2006-2008) dan bergiat di the WAHID Institute (2004-2008). Kini, selain menjadi pengajar di IAIN Serang, STAI La Tansa Mashiro Lebak dan STAI Wasilatul Falah Lebak, penulis juga bergiat di ISNU Lebak (2013-2017), MUI Lebak (2013-2017) dan Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Lebak (2015-2019). Suami Dede Saadah Syatibi dan ayah Nilna Dina Hanifa (10 tahun), Alm. Nabila Hawna Salwa dan Rayya Geyl Moemtaazah (2 tahun) ini kini menjadi Pimred www.qothrotulfalah.com (2011-sekarang), Pemimpin Pustaka Qi Falah (2012-sekarang) dan Pembina Halqah Santri Triple Ing Community.
Di antara karyanya, Menolak Korupsi, Membangun Kesalehan Sosial (Penulis & Editor: P3M, 2004), Ragam Ekspresi Islam Nusantara (Penulis, dkk, the WAHID Institute, 2007), Penafsiran Politik: Kajian atas Tafsir al-Huda Karya Kolonel Bakri Syahid (Penulis: Pustaka Qi Falah, 2014), Kerahmatan Islam (Quanta: 2016) dan Samudra Keteladanan Muhammad (Alvabet: 2017) Buku-bukunya yang insya Allah akan segera terbit, antara lain, Seruan untuk Orang Beriman, Mendidik dengan Kelembutan dan Darah al-Qur’an.[].
“Buku ini merupakan sumbangan untuk khazanah pemikiran Islam
yang sangat penting. Bagi pembaca yang sudah familiar dengan
tulisan Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid, gagasan
yang dibicarakan oleh Nurul bukan ide-ide yang asing.”
—Prof. Greg Barton, Chair in Global Islamic Politics, Alfred Deakin Institute
“Buku ini menunjukkan Islam adalah agama yang mengasihi. Tidak
mengajarkan kebencian. Sebuah ajaran yang diteladankan oleh
pembawa risalahnya, Nabi Muhammad Saw.”
—Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., Ketua Umum PBNU
“Agama dipeluk manusia karena menghadirkan pesona
keramahan dan kasih, bukan kemarahan dan kebencian.”
—KH. Husein Muhamad, Pendiri Fahmina Institute Cirebon
“Di tengah kecenderungan sebagian pihak yang terlalu semangat
hendak membela Islam tanpa bekal ilmu, membaca buku ini
dapat mengisi kekosongan pengetahuan dan melembutkan hati.”
—Prof. Nadirsyah Hosen, Dosen Senior Monash Law School, Australia
KEUNGGULAN :
1. Ditulis oleh pakar di bidangnya, seorang doktor lulusan UIN Jakarta.
2. Pengasuh pondok pesantren di Lebak, Banten.