1
Bisikan dari balik pintu itu selalu menyapa Firza setiap kali dia melewati gang sempit di dekat rumahnya saat pergi dan pulang sekolah. Meski beberapa kali mencoba untuk mengabaikan, tapi godaan rasa penasaran akhirnya lebih menguasainya, tangannya bergerak mendorong pintu tempat suara-suara itu berasal. Firza bertemu sang pemilik suara. Sosok makhluk yang berdiri di balik pintu itu kemudian membawa Firza ke masa lampau, makhluk itu ternyata bersedia mengabulkan permintaan Firza untuk bertemu dengan ayahnya, dengan harga sangat mahal yang harus dibayar Firza.
***
2
Bagaimana rasanya mendapatkan kesempatan kedua? Banyak orang rela melakukan apa saja untuk diberi kesempatan kedua, sesuatu yang urung rampung atau kesalahan yang seharusnya bisa dihindari seringkali menjadi dalih penebus penyesalan orang-orang yang mendambakan kesempatan kedua. Resa Aldiana Putri mendapatkan anugerah itu. Dia ingat betul, dirinya telah tiada, dihantam sebuah mobil saat hendak menyelamatkan sahabatnya. Namun, pagi ini saat membuka mata, ia terbangun dalam raga Siela, sahabatnya.
Siela-lah sahabat yang diselamatkan oleh Resa dalam kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawanya sendiri. Akibatnya Seila lantas terpuruk karena menyalahkan dirinya atas tragedy tersebut. Perasaan bersalah Siela yang amat mendalam ternyata membawa jiwa Resa masuk kedalam raga Siela. Resa diberi kesempatan untuk mewujudkan keinginan terakhirnya melalui raga Siela. Dengan dua syarat; pertama, Resa tidak membocorkan identitasnya pada siapa pun, kedua, jika sebelum matahari terbenam Resa tak sanggup mewujudkan keinginannya, maka Jiwa Siela selamanya tak bisa kembali.
Sanggupkah Resa memenuhi syarat tersebut? Apa sebenarnya keinginan yang akan diwujudkan oleh Resa?
***
3
Ini pengalaman pertama Pak Endang, sang guru honorer, ditugaskan sebagai pengawas ujian di sebuah sekolah. Pagi hari Pak Endang sudah hadir di sekolah saat sekolah masih terlihat sepi. Ia tak pernah menyangka pengalaman pertamanya mengawasi ujian menjadi pengalaman paling mendebarkan dan tak bisa dilupakan.
Saat selesai membagikan lembar soal dan lembar jawaban pada siswa di kelas, Pak Endang memutuskan untuk duduk di meja guru, tak lama berselang, seorang siswa menghampirinya meminta lembar soal. Pak Endang heran, karena ia yakin betul telah membagi ke semua siswa, tak ada yang terlewat. Saat mengecek daftar hadir dan jumlah soal, semuanya cocok. Jumlahnya sesuai. Tapi kenapa ada satu siswa yang belum kebagian?
Setelah berlarian ke ruang pengawas untuk mengambil soal, Pak Endang harus menahan dongkol karena di ruangan taka da siapa-siapa, dia akhirnya bertemu kepala sekolah yang mengatakan bahwa semua soal sudah diantarkan ke ruangan ujian. Di koridor sekolah akhirnya Pak Endang mendapatkan soal tambahan dari salah seorang panitia.
Hari ini Pak Endang tampaknya memang sedang ketiban sial, ada siswa yang bandelnya enggak ketulungan di kelas yang diawasinya. Karena kesal Pak Endang menyeret siswa tersebut ke ruang panitia, mengadukannya pada seorang guru yang justru mengerutkan kening karena heran, guru itu sama sekali tak melihat Pak Endang membawa siswa. Geram, Pak Endang lantas kembali ke kelas karena mengiri siswa tersbeut diam-diam melarikan diri, Pak Endang lagi-lagi kecewa, karena siswa tadi tak ditemukannya.
Belakangan seorang guru memberi tahu bahwa Pak Endang bukan korban pertama, ada misteri yang melingkupi sosok siswa yang mengganggu Pak Endang. Siapakah siswa itu sebenarnya?
Nafisah Shafa Ardia
Assalamu’alaikum! Perkenalkan namaku Nafisah Shafa Ardia, biasanya dipanggil Caca. Aku mempunyai nama pena yaitu Aidra-chan. Aku lahir di Surabaya tanggal 22 Oktober 2002 (jangan lupa kadonya hahaha). Kini, aku bersekolah di SMA Negeri 5 Surabaya dan duduk di kelas 10. Buku yang sudah aku terbitkan adalah Cermin
Daun (Dar! Mizan) dan Pencarian Obat Mujarab (Zifatama Publisher). Sebenarnya, aku nggak terlalu suka cerita horor. Tapi aku mendapatkan banyak inspirasi cerita horor ketika sedang melamun (hehe) dan juga dari teman-temanku yang mukanya horor (just kidding, guys!). Kalau kalian ingin berkenalan lebih dekat denganku, dapat melalui E-mail: [email protected], Facebook: Shafa Ardia, Instagram: nafisahshafa22, dan Wattpad: Nashobie. Terima kasih. Wassalamu’alaikum
Dwi Ana
Nama asliku Dwi Ana, nama penaku Dianara Ai. Suka cerita drama (nggak harus romance) apa pun bentuknya, komik, novel, drama, ataupun movie. Suka gambar dan ngegambar shoujo.
Bayu Dwi Putra
Halo, nama saya Bayu Dwi Putra. Ini kali pertama saya menulis cerita komik dengan sudut pandang seorang gadis. Harap maklum ya, kalau ceritanya sedikit melenceng dari genre yang ada. Terima kasih.
Endri Osborn
Nama saya Endri Osborn, saya lahir di Cirebon, 25 tahun lalu. Bisa dibilang saya baru belajar nge-Manga, karena sebelumnya passion saya Western Comic Artist, hehe :) Terima kasih kepada Editor Dar! Mizan dan Asisten saya, Sefira Nurzain, karena tanpa mereka, goresan saya gak akan muncul di komik ini. Kepoin yuk!
Instagram: @osborn.artist, Facebook: Endri Osborn.
Saepul Alam
Kak Saepul Alam, biasa dipanggil Kak Ipul, mempunyai nama pena KIS (Kodok Ijo Super). Ia suka membaca komik, tapi lebih suka makan jengkol daripada komik. Jika ada kritik dan saran, bisa dikirim via E-mail ke: [email protected].
Seri Komik Fantasteen adalah seri yang dibentuk dengan mengemban misi pengembangan imajinasi para remaja. Seri ini akan menyajikan cerita-cerita fantasi yang dahsyat, imajinasi nggak terbatas adalah senjata utamanya dan keseriusan menulis adalah amunisinya. Seri Fantasteen tidak hanya menyasar remaja sebagai pembaca, tapi juga membuka pintu lebar-lebar bagi semua remaja untuk urun karya. Saatnya remaja menunjukkan dirinya, dan inilah masa dimana para remaja muncul ke permukaan sebagai orang hebat. Tunjukkan karya kalian dan jangan biarkan masa remaja kalian berlalu tanpa prestasi!
SKU | RD-362 |
ISBN | 978-602-420-625-3 |
Berat | 110 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 19 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 120 |
Jenis Cover | Soft Cover |