"Allawi dengan cermat mendekonstruksikan ide kebangkitan Islam yang sampai sekarang belum berhasil membuktikan janji-janjinya."
-The Economist
"Vitalitas budaya Islam terkuras oleh utilitarianisme tandus yang tanpa malu memanfaatkan keberhasilan ilmiah orang lain dan merayakan materialisme primitif. Kapankah Dunia Islam terakhir kali menghasilkan karya ilmiah, intelektual, atau sastra yang berpengaruh luas?"
Islam sebagai agama sampai sekarang menduduki posisi sentral dalam kehidupan miliaran manusia di seluruh dunia, dan terbukti tangguh menghadapi gempuran baik ateisme maupun sekularisme. Namun, perwujudannya sebagai sebuah peradaban tengah mengalami krisis monumental. Bertubi-tubi peradaban Islam menerima pukulan yang menggoyahkan, terutama dari ekspansi Barat, modernitas, dan terakhir adalah globalisasi. Dan saat ini Islam mengalami krisis terakhir yang menentukan: antara bangkit kembali atau lenyap seutuhnya. Allawi menunjukkan upaya berbagai kelompok Islam mengatasi kemunduran peradaban Islam, mulai dari kaum modernis, revivalis, tradisionalis, sekularis, liberalis, hingga fundamentalis dan Islam politik. Penulis membongkar sebab-sebab kegagalan setiap kelompok dan tiba pada kesimpulan bahwa peradaban Islam tidak bisa bangkit tanpa aspek spiritualitasnya yang menjadi porosnya di masa lalu. Dalam kesimpulan provokatif yang akan mengagetkan dan menohok berbagai kelompok di atas, Allawi menyuguhkan prinsip-prinsip untuk membangun masa depan peradaban. Ali A. Allawi adalah intelektual dan politikus terkemuka dari Irak. Pada 1997, dia menjadi dosen tamu di ISTAC, Kuala Lumpur, di bawah pimpinan Prof. Syed Naquib Al-Attas. Antara 2003-2006, dia menduduki beberapa jabatan kementerian dan pos pemerintahan lainnya. Pada 2013, Allawi terpilih menjadi salah satu World's Original Thinkers menurut majalah terkemuka Inggris Prospect Magazine. Kini, Allawi menjabat Research Professor di National University of Singapore.
Ali A. Allawi adalah intelektual dan politikus terkemuka dari Irak. Pada 1997, dia menjadi dosen tamu di ISTAC, Kuala Lumpur, di bawah pimpinan Prof. Syed Naquib Al-Attas. Antara 2003-2006, dia menduduki beberapa jabatan kementerian dan pos pemerintahan lainnya. Pada 2013, Allawi terpilih menjadi salah satu World’s Original Thinkers menurut majalah terkemuka Inggris Prospect Magazine. Kini, Allawi menjabat Research Professor di National University of Singapore
SKU | UC-28 |
ISBN | 978-979-433-899-5 |
Berat | 540 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 488 |
Jenis Cover | Soft Cover |