“Jika Anda menemui sesuatu kesulitan di dalam memahami tasawuf, bacalah buku saya, Metode Menggapai Kebahagiaan yang akan membimbing Anda ke jalan yang benar, dan memberi Anda, sekurang-kurangnya, suatu kesempatan yang adil untuk memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang dikaruniakan oleh Allah kepada Anda.” Demikianlah Al-Ghazali menulis dalam salah satu suratnya kepada Nizamuddin Fakhrul Mulk, wazir Seljuk.
Metode Menggapai Kebahagiaan adalah terjemahan dari Kimia-i sa’adat (Kimia Kebahagiaan) yang merupakan ringkasan dari karya monumental Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin. Kitab Kimia-i sa’adat ditulis sendiri secara populer oleh beliau dalam bahasa Parsi, tidak dalam bahasa Arab sebagaimana Ihya. Mengenai Ihya cukuplah kita kutipkan di sini pendapat Muhaddits Zianuddin Iraqi: “Sebagai seorang ulama, Al-Ghazali telah berhasil meringkaskan dan kadang-kadang menjelaskan ajaran-ajaran Al-Quran dan hadis dalam karya abadinya ini yang, di samping Al-Quran dan hadis, merupakan buku petunjuk praktis terakhir dan agama sejati yang ada.” Buku ini memuat delapan bab: Pengetahuan tentang Diri; Pengetahuan tentang Tuhan; Pengetahuan tentang Dunia Ini; Pengetahuan tentang Akhirat; Tentang Musik dan Tarian sebagai Pembantu Kehidupan Keagamaan; Pemeriksaan Diri dan Zikir kepada Allah; Perkawinan sebagai Pendorong atau Penghalang dalam Kehidupan Keagamaan; serta Cinta kepada Allah.
Buku ini pernah terbit dengan judul Kimia Kebahagiaan.
Ia adalah Zainuddin, Hujjatul Islam Abu Hamid, Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad Al-Ghazali Al-Thusi Al-Naysaburi, Al-Faqih Al-Shufi, Al-Syafi‘i, Al-Asy‘ari.
Ia lahir di Kota Thus yang merupakan kota kedua di Khurasan setelah Naysabur pada 450 Hijriah. Ibn ‘Asakir mengatakan, “Imam Al-Ghazali lahir di Thus pada 450 H. Masa kecilnya dimulai dengan belajar fiqih. Kemudian ia pergi ke Naysabur dan selalu mengikuti pelajaran-pelajaran Imam Al-Haramain. Ia berusaha dengan sungguh-sungguh
sehingga dapat menamatkannya dalam waktu singkat. Ia menjadi orang terpandang pada zamannya. Ia duduk untuk membacakan dan membimbing murid-murid mewakili gurunya, dan menulis buku. Muhammad ibn Al-Hasan ibn Abdullah Al-Husaini Al-Wasithi dalam Al-Thabaqât Al-‘Aliyyah fî Manâqib Al-Syâfi‘iyyah menyebutkan 98 karangan. Al-Subki dalam Thabaqât Al-Syâfi‘iyyah menyebutkan 58 karangan. Thasy Kubra Zadeh dalam Miftâh Al-Sa‘âdah wa Mishbâh Al-Siyâdah menyebutkan bahwa karya-karyanya mencapai 80 buah. Ia berkata, “Buku-buku dan risalahrisalahnya tidak terhitung jumlahnya, dan tidak mudah bagi seseorang mengetahui judul-judul seluruh karyanya. Hingga dikatakan bahwa ia memiliki 999 buah tulisan. Ini memang sulit dipercaya. Tetapi, siapa yang mengenalnya kemungkinan akan percaya.” Dr. Abdurrahman Badawi dalam bukunya, Mu’allafât Al-Ghazâlî, menyebutkan bahwa karya-karyanya mencapai 457 buah. Kami sebutkan, di antaranya: 1. Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, telah dicetak beberapa kali, di antaranya cetakan Bulaq pada 1269, 1279, 1282, dan 1289, cetakan Istanbul pada 1321, cetakan Teheran pada 1293, dan cetakan Dâr Al-Qalam Beirut tanpa tahun. 2. Al-Adab fî Al-Dîn, dicetak dalam Majmû‘ah Al-Rasâ’il, Kairo, pada 1328 H/1910 M dari halaman 63 hingga 94. 3. Al-Arba‘în fî Ushûl Al-Dîn, dicetak di Kairo pada 1328 H/1910 M dan Al Maktabah Al-Tijâriyyah di Kairo tanpa tahun. 4. Asâs Al-Qiyâs, disebutkan Al-Ghazali dalam Al-Mushtashfâ, I/38, II/238, dan III/325 cetakan Mesir pada 1324 H/1907 M. Disebutkan pula dalam Al-Thabaqât Al-‘Aliyyah fî Manâqib Al-Syâfi‘iyyah karya Muhammad ibn Al-Hasan ibn Abdullah Al-Husaini Al-Wasithi. Dalam bentuk tulisan tangan dicetak oleh Dâr Al-Kutub Al-Mishriyyah no. 7 majâmi‘, dan Dr. Abdurrahman Badawi 61. 5. Al-Istidrâj, disebutkan oleh Al-Ghazali dalam Al-Durrah Al- Fâkhirah halaman 57 dari cetakan yang ada di hadapan kita, di antaranya terdapat naskah tulisan tangan bernomor 18 Tashawwuf ‘Arabi, Ashafiyyah.
SKU | UA-207 |
ISBN | 978-979-433-829-2 |
Berat | 200 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 184 |
Jenis Cover | Soft Cover |