Blurb:
“Membaca Panji adalah membaca puisi: misteri kata-kata dalam selaput makna;
tipis lembut bagai pengalaman namun memasukinya menjebakkan perasaan.”
—Chandra Malik
"Diksi-diksi Panji begitu menyentuh inti hati, kadang bikin senyum-senyum sendiri, menangis, dan tertampar bertubi-tubi."
—Haidar Bagir
Apresiasi di dalam Buku:
Begini Caraku Menikmati
Mungkin Puisi Mungkin Panji
Tanpa nada
Kata
Tetap bertenaga
Tetap bermakna
Jika kita mau menekurinya
Di goresan tangan dan nurani Panji
Makna itu memiliki kedalaman tersendiri
Berkat eksplorasi-eksplorasi yang melibatkan ketakterbatasan hati nurani
Sekaligus mengajak kita sebisa mungkin
untuk ikut mengeksplorasi
Dan menanyakannya pada diri sendiri
Seraya mengingatkan
Ketakterbatasan itu ternyata keterbatasan
Sehingga perlu mengundang Tuhan untuk datang menjenguk
Sebelum sendu itu membuat diri terpuruk
Mengapa begitu?
Dengan segala ketakterbatasan
Yang ternyata dilingkupi keterbatasan
Kita masih suka menikmati dusta-dusta di atas derita jiwa yang sendu
Panji
Mungkin sakti
Mungkin juga tidak sakti
Tapi setidaknya, ia tidak menyakiti
Ia hanya mengiris-iris diri ini
Yang hidup berlimpah rezeki
Tapi malas mencuci diri
Mungkin saja Panji tidak menyadari ini
Tapi aku telah teriris oleh lirik lirisnya, seraya menyerbuku dengan tanya pada diri sendiri:
Kapan kau mau mencuci diri
Sebelum pergi
Dan tiada kembali lagi?
Panji Sakti, pernah dicatat sebagai mahasiswa Seni Rupa Pertunjukan STSI Bandung (sekarang ISBI), sebelumnya sudah menjadi mahasiswa Seni Rupa di IKIP Bandung (sekarang UPI) setelah lulus dari SMAN 1 Cimahi, SMPN 1 Padalarang, dan masa pendidikan dasarnya di SDN 1 Cimareme.
Tahun 2005 menjadi awal kariernya sebagai penulis lagu di KRU Music, Sdn. Bhd., sejak 2009 s.d. 2022 bernaung di bawah Sony Music Publisher/ATV Malaysia, dan baru sejak Desember 2022 hingga sekarang bekerja sebagai penulis lagu di Sony Music Publisher Indonesia.
Menulis puisi yang utuh adalah hal yang baru dilakukannya, meski sebagian besar lirik lagu bikinannya sangat puitis. Tak kurang selama dua tahun terakhir, Panji belajar menulis puisi kepada Arip Senjaya, Willy Fahmy Agiska, Fajar M. Fitrah, dan Puji Jagad, hingga lahirlah antologi puisi pertamanya. Sebelum ini, telah terbit dua buku anak karya Panji Sakti dengan tagar #BukuBernyanyi berjudul Agar-Agar dan Sayur Juara
SKU | RY-109 |
ISBN | 978-623-5866-42-0 |
Berat | 290 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 12 Cm / 17 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 108 |
Jenis Cover | Hard Cover |