Aku Naga ganteng yang ingin bebas! Ayah terus saja menuntutku berprestasi di klub sepak bola. Padahal, aku benci olahraga dan lebih suka memasak. Andai saja aku bisa membelah diri.
Boom! Dikabulkan!
Tidak masuk akal, bagaimana bisa ada aku dari dimensi lain? Seorang pangeran bernama Bima datang untuk menggantikanku dalam urusan sepak bola. Dia begitu songong dan menyebalkan! Walau begitu, kini aku bebas!
Karena kedatangan Bima, aku punya banyak waktu memasak, jadi YouTuber, dan yang paling penting bisa jadi bucinnya Kak Gadis! Awalnya, semua tampak sempurna. Namun, perlahan keadaan bertukar peran ini mengantarkanku pada kekacauan. Aku terperangkap! Bagaimana caranya aku bisa mengembalikan semuanya?
Andhyrama adalah pemuda generasi milenial yang yakin bahwa karir menulisnya akan terus berkembang. Sekarang,
dia sedang bekerja sembari melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Sebagai penulis, Andhyrama menciptakan karya dengan berbagai genre dan tema cerita yang berbeda. Dari cerita remaja, fantasi, fiksi ilmiah, horor, laga, hingga misteri pun dilahapnya. Karena menguasai berbagai genre, beberapa pembaca di Wattpad pun menyebutnya Avathor (Gabungan antara Avatar dan Author).
Buku pertamanya yang terbit secara mayor bergenre fantasi, The Darkest Ray, sebuah kolaborasi dengan Sanaz Nadya dalam naungan Elex Media Komputindo di tahun 2017. Buku tersebut memenangkan PNFI Awards sebagai buku fantasi Indonesia terbaik 2017.
Buku kedua dan ketiganya bergenre romansa remaja Losta Connecta yang diterbitkan Buku Pintar Indonesia dan Lotta Love oleh Brainstorminc Publishing sama-sama di tahun 2018. Buku keempatnya The Red Affair terbit di Penerbit Grassmedia pada tahun 2019 mengusung genre romansa dan misteri. Tahun 2020, dalam pelukan Belia Bentang, buku kelimanya, Naga, Jangan Bucin! membawa genre gabungan antara romansa remaja dengan fantasi dan fiksi ilmiah. Walau mengangkat tiga genre berbeda dalam satu buku, Naga, Jangan Bucin! tetap terasa ringan dan mudah diikuti.
Baginya, menulis bukan hanya passion, tetapi juga suatu roda penggerak kehidupannya. Andhyrama menulis untuk terus memberikan arti di setiap napasnya. Dia berharap, tulisannya pun dapat memberikan pesan positif bagi setiap pembacanya.
Andhyrama bisa disapa di:
Wattpad: @andhyrama
Instagram: @andhyrama
Twitter: @andhyrama
Facebook: Andhyrama
Cuplikan:
Dia berdiri di podium. Dengan begitu tenang, menghadap ke arah kerumunan murid-murid pada 21 April ini. Mataku tidak akan pernah berpaling dari gadis bernama Gadis itu. Matanya yang bulat, rambut pendeknya yang lucu, dan bibirnya yang mungil. Dia cute.
“Menjadi seorang perempuan adalah kehormatan. Perempuan itu kuat, dengan terus menggenggam rasa percaya pada diri. Perempuan itu hebat, dengan mengasah kemampuan untuk gapai setiap mimpi. Perempuan pun bermartabat, dengan terus berbuat baik bagi sendiri dan orang lain. Kartini tidak pernah mati. Perjuangan perempuan Indonesia, ada di tangan kita.”
Kak Gadis adalah sosok cewek pertama dan satu-satunya yang kusukai di sekolah ini. Seorang beauty vlogger yang selalu menebar semangat positif bagi orang lain. Setiap melihatnya, mendengar suaranya, dan sadar bahwa aku sangat beruntung bisa hidup di masa yang sama dengannya, aku merasakan getaran di hati. Walau pikiran menyuruh Naga, jangan Bucin! Namun, hati menyeru Naga, kamu nggak akan bisa jatuh cinta lagi sama yang lain.
“Pokoknya gue bucin sama Kak Gadis!”
“Inget, Ga. Dia masih ada yang punya.”
“Kenapa lo ingetin sih, Vin!”
Aku Naga, cowok yang mendeklarasikan diri sebagai yang paling ganteng, paling kaya, paling cute, dan paling hot di SMA Nusa Cendekia ini. Walau tidak diakui secara de jure dan de facto oleh teman-temanku, tetapi diakui secara terbatas dan sementara kalau aku traktir mereka.
Sayangnya, pengakuan mutlak terjadi saat aku sadar mengatakan, “Gue kok goblok, ya?”
“Lo nggak goblok, Naga. Tapi goblok banget!”
Ya, manusia memang tidak ada yang sempurna. Soalnya, aku baru tahu cara screenshoot di iPhone 11 Pro Max tadi banget. Cara nge-print warna kemarin siang. Cara private akun Instagram dua hari lalu. Untung saja, cara nge-bucin udah ahli dari lahir. Kak Gadis, aku pasti bisa jadi bucin-mu!
***
“Pangeran,” panggilku saat menemukan Bima sedang membuka sebuah bingkisan di kamarku, di dalamnya ada sebuah surat. Sementara Bima membaca surat itu, aku mengambil bingkisan kecil yang dilemparkan Bima ke ranjang.
“Ayah tidak akan pulang sampai SEA Games selesai. Tapi, Ayah akan selalu tahu perkembangan turnamenmu. Kamu pikir Ayah akan lupa memberikanmu hadiah? Kapten Ayah bisa pergi ke mana saja sekarang,” ujar Bima yang membaca surat itu dengan suara yang datar.
Aku berhasil membuka bingkisan kecil ini. Tentu saja, aku syok karena isinya SIM A! Ayah memberikan ini? Astaga Naga! Aku benar-benar senang. Ayah mengizinkanku untuk menyetir tanpa harus menunggu tujuh belas. Saking senangnya, aku sampai memeluk Bima.
“Lepas!” Bima seperti tidak senang dengan pelukanku. Tentu saja, aku si rakyat jelata tidak pantas memeluk seorang putra mahkota kerajaan.
“Maaf, gue terlalu senang, Pangeran,” kataku yang masih tidak bisa berhenti tersenyum. “Terima kasih. Ini semua berkat Pangeran.”
“Tentu saja itu karena aku. Di mata ayahmu, kau akan selamanya anak yang payah jika aku tidak muncul menggantikanmu di lapangan,” ungkapnya yang berjalan melaluiku, menyenggolku dengan bahunya hingga aku hampir terjatuh.
Bima membuka pakaiannya di depan lemari dan berganti baju. Tanpa sepatah kata, diapergi dengan ekspresi kesal, membuatku merasa tidak nyaman. Ada apa dengannya?
Naga si bucin yang gemesin parah! Pengin hujat tapi sayang. Nggak hanya bahas cinta, banyak warna yang hadir dalam cerita ini. Dengan alur yang enak dibaca, dijamin buat perasaan tercampur-aduk! Ups, awas ntar jadi bucinnya Naga!
Nadila Rachmayani (Pembaca)
Naga, Jangan Bucin! memberikan banyak pelajaran hidup. Tentang ketulusan, tentang harapan akan mimpi, dan kekuatan untuk menjadi diri sendiri. Dengan segala kelemahannya, Naga adalah sosok luar biasa. Ada kehangatan yang tersalurkan dalam cerita ini. Terima kasih telah menyalurkan energi positif yang begitu berharga, Naga!
Kim Nana (Pembaca)
SKU | BE-141 |
ISBN | 978-602-430-673-1 |
Berat | 320 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 392 |
Jenis Cover | Soft Cover |