Ali bin Abi Thalib r.a. memiliki kedudukan khusus di sisi Rasulullah Saw. dengan kekerabatannya yang amat dekat. Sejak dia masih seorang bocah, Rasulullah meletakkan Ali di pangkuannya, mendekapkannya ke dada beliau, memeluknya di pembaringan beliau, menyentuhkannya dengan tubuh beliau, dan menciumkannya harum aroma beliau. Adakalanya beliau mengunyah sesuatu lalu disuapkan ke mulut Ali. Begitulah gambaran kedekatan dirinya dengan Rasulullah Saw. sejak dia masih anak-anak. Sejak usianya yang amat dini, dia berada di bawah asuhan seorang manusia pilihan: Muhammad Saw. Maka tak heran jika dia yang paling banyak menerima pancaran sinar ilmu dan hikmah. Sehingga Nabi Saw. bersabda, ^Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka siapa saja ingin mendapat ilmu, hendaknya dia melewati pintunya.^ Berkat pancaran ilmunya itulah, tak seorang pun ahli bahasa Arab berani mengingkari ucapan-ucapan Ali r.a. Bahkan ulama besar memuji ucapan-ucapan Ali r.a. sebagai yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya, paling tinggi mutunya, dan paling meliputi makna-makna agung setelah firman Allah Swt. dan sabda Nabi-Nya Saw. Tak heran jika pada suatu kesempatan Khalifah Umar bin Khaththab mengatakan, ^Kalau bukan karena Ali, sungguh telah binasa Umar.^
KEUNGGULAN BUKU:
SKU | NA-168 |
ISBN | 978-602-385-403-5 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 15 Cm / 23 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 268 |
Jenis Cover | Soft Cover |