Perbincangan mengenai partai Islam di Indonesia tidak mungkin bisa melepaskan diri dari sejarah dan peran Partai Masjumi, yang pernah memiliki pengaruh besar di dekade awal kemerdekaan. Partai terbesar kedua di pemilu 1955 ini merupakan eksperimen kelompok modernis mengawinkan nilai-nilai Islam dengan demokrasi modern Barat. Meskipun mereka akhirnya mengalami kegagalan, nilai-nilai asas perjuangan dan tindakan politik mereka patut mendapat perhatian seperti semangat nasionalisme dan dukungan pada Indonesia sebagai negara-bangsa. Tidak seperti yang sering dikesankan selama ini, para tokoh Masjumi bukanlah orang-orang Islam fanatik; sebaliknya, dalam perjuangan politik, mereka justru memiliki sikap yang terbuka dan mampu menjalin kerja sama dengan kelompok-kelompok lain yang berbeda ideologi dan agama. Tindakan politik mereka yang melawan arus lebih banyak ditentukan oleh reaksi terhadap kesewenang-wenangan penguasa saat itu daripada kehendak memaksakan diri. Buku ini merupakan kajian yang sangat serius, utuh, dan mendalam mengenai sepak terjang Partai Masjumi di kancah politik nasional, yang layak menjadi inspirasi bagi partai Islam di zaman sekarang. Penulis menelusuri sumber-sumbernya dari arsip-arsip, dokumen partai, media, dan literatur lain yang selama ini belum banyak dibahas oleh peneliti lain