Apakah hidupku akan lebih baik jika di kereta tua itu tak pernah kulihat senyummu?
Mungkin tak akan ada lagu yang merapuhkanku, prosa yang menghanyutkanku.
Senja tak akan merana, pagi mustahil terasa sepi. Air mata tak akan jatuh oleh memori.
Namun, tidak. Seremuk apa pun aku mengingatmu, itu baik bagi hidupku.
Kasih kepadamu menguatkanku meski tanpa kehadiranmu sampai akhir kesadaranku.
Demi mencari Kanya, Kashmir melakukan pengembaraan rasa ke kota-kota yang jauh: Stockholm, Frankfurt, Paris, Hongkong, Makkah, Madinah, Yogyakarta, dan sebuah kota kecil yang terlupakan di Bandung Selatan.
Suatu siang, Kashmir terbangun di atas kereta dan melihat Kanya dikelilingi orang-orang tak dikenal. Namun, saat berusaha menjangkau gadis pujaannya itu, Kashmir tersadar, betapa waktu sesungguhnya telah berlalu begitu lama. Kanya telah turun dari kereta itu, dua puluh tahun yang lalu.
Padahal, Kashmir merasa yakin baru saja melihat senyum Kanya di dalam kereta ini.
Engkau seperti tato pada permukaan jantungku. Menghapusmu akan mematikanku.
Tasaro GK adalah lulusan jurusan Jurnalistik PPKP UNY, Yogyakarta, berkarier sebagai wartawan Jawa Pos Grup selama lima tahun. Kepiawaian Tasaro dalam dunia kepenulisan diakui oleh banyak pihak, yang semakin ditegaskan dengan sejumlah penghargaan yang diterimanya. Salah satu serial yang banyak mendapat pujian adalah Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan.
Setelah menulis novel biografi religius, Tasaro kembali mengaduk-aduk kesadaran kita tentang hakikat cinta, kisah kasih rindu yang murni, dan tujuan sejati cinta diutus Tuhan turun ke bumi.
SKU | BT-585 |
ISBN | 978-602-291-678-9 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 496 |
Jenis Cover | Soft Cover |