“Sesungguhnya, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baiklah seluruh kepribadiannya. Jika ia rusak, rusaklah seluruh kepribadiannya. Ingatlah, segumpal darah itu adalah hati.”

Wahai orang yang memiliki hati, sudah berapa lama engkau meninggalkan-Nya? Datangilah tempat-tempat-Nya dan serulah Dia bersama orang-orang yang menyeru-Nya. Janganlah engkau beragama selain karena cintamu kepada-Nya. Dengan cintamu itu, shalat-shalat malam dan malam-malam “perjumpaan” akan selalu merindukanmu. Dalam lubuk hatimu, yang hadir adalah manisnya keimanan, harapan akan perlindungan-Nya, dan bangga atas karunia-Nya.
Setiap saja engkau wawas diri atas semua gerak-gerik hatimu, waspada atas semua sikapmu, dan evaluasi semua tindakanmu. Hatimu akan takut melakukan perkara syubhat, apalagi haram. Jiwamu akan terasah, hatimu akan terasuh, pikiranmu akan terdidik, dan mata batinmu akan melihat kebenaran. Setiap siang dan malam yang engkau lalui adalah ibadah, bahkan tidurmu sekalipun. Engkau akan meraih derajat kemuliaan orang-orang saleh, para syahid, dan para nabi. Semua itu dapat engkau raih apabila engkau memiliki hati yang lembut, teguh, bersih, dan suci.
Buku Terapi Menyucikan hati: Agar Diri Lebih Dekap pada Kasih Ilahi yang ditulis oleh Syaikh Abd Al-‘Aziz Al-Darini (w. 697) ini membimbing kita untuk selalu memurnikan hati. Allah Swt. adalah Zat yang Suci. Untuk menghampiri-Nya, hati kita harus selalu bersih dan suci. Dengan kesucian, manusia dapat mendekati Tuhan, bersanding dengan-Nya, dan mendapatkan perlindungan serta kasih sayang-Nya.