Raja Arthur adalah tokoh legendaris yang konon memimpin Bangsa Inggris bertempur melawan invasi Bangsa Saxon pada akhir abad ke-5 dan awal abad ke-6 Masehi. Di bawah kepemimpinannya, Inggris memperluas wilayah hingga ke Irlandia, Islandia, Skotlandia, Norwegia, dan Belanda. Bersama sang guru, Merlin, Raja Arthur menggagas pertemuan meja bundar, mengumpulkan kesatria-kesatria terbaik Inggris, di antaranya Sir Lancelot, Sir Gawain, dan Sir Percival. Petualangan mereka yang terbesar adalah pencarian Holy Grail. Legenda yang telah tercatat sejak abad ke-6 ini terus bertahan hingga sekarang, tidak hanya dalam dunia literatur, namun juga diadaptasi menjadi berbagai pertunjukan drama, film layar lebar, serial televisi, novel grafis, dan media lainnya.
Sir James Thomas Knowles adalah seorang arsitek dan editor berkebangsaan Inggris. Bangunan yang dia desain mencakup tiga gereja di Clapham, Inggris Selatan, dan kediaman Lord Tennyson, salah seorang pujangga Inggris yang amat terkenal, di Aldworth. Kegemarannya membawa Sir James berkecimpung di dunia sastra, dan pada 1860 dia mempublikasikan Story of King Arthur. Pada 1869, Sir James menggagas sebuah komunitas bernama Metaphysical Society, yang memfasilitasi diskusi intelektual antara tokoh-tokoh terkemuka di bidang agama dan sains. Pada 1870 dia menjadi editor Contemporary Reviews dan pada 1877 mendirikan jurnal sastra The Nineteenth Century, yang terbit bulanan dan berisikan tulisan para cendekiawan terkemuka.
Legenda yang telah tercatat sejak abad ke-6 hingga sekarang, tidak hanya dalam dunia literatur, namun juga diadaptasi menjadi berbagai pertunjukan drama, film layar lebar, serial televisi, novel grafis, dan media lainnya.
SKU | QN-99 |
ISBN | 978-602-402-086-6 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 372 |
Jenis Cover |