Biasanya, honeymoon selalu diidentikkan dengan menginap di hotel berbintang 5 dan bersantai di pantai. Namun, Susan dan Adam (@pergidulu) memilih untuk menciptakan konsep honeymoon yang berbeda. Backpackneymoon, demikianlah istilah yang mereka buat, terinspirasi dari honeymoon ala backpacking.
Selain traveling menggunakan backpack, campervan pun dipilih sebagai sarana transportasi sekaligus akomodasi. Unsur backpacking yang diambil adalah menekan bujet supaya bisa traveling (dalam hal ini honeymoon) lebih lama. Jika biasanya honeymoon hanya berkisar antara beberapa hari sampai seminggu, mereka menjalaninya selama dua bulan. Tujuan yang dipilih pun bukanlah pantai dengan suasana tropis, melainkan negara yang sedang mengalami musim dingin, Australia dan Selandia.
Adam dan Susan telah membuktikan dedikasi mereka sebagai pasangan traveler pertama yang mampu menggabungkan catatan perjalanan berbumbu romansa (yang nggak bikin enek!), disertai panduan dan bujet terlengkap. Harapannya, siapa pun bisa menikmati dan terinspirasi ikut ber-backpackneymoon. Tak selalu harus ke luar negeri, buku ini mendorongmu untuk melakukan eksplorasi sesuai minat, waktu, dan bujet yang dimiliki. Jadi tunggu apa lagi? Start planning your own backpackneymoon trip today! :)
-
"Pasangan traveler/travel writer yang paling saya suka! Pengalaman traveling mereka segudang. Tulisannya pun ringan, detail, dan tanpa bermaksud romantis. Yang jelas, buku ini sukses meracuni saya pengin backpackneymoon juga! *cari laki dulu ah!*”
—Trinity, penulis blog dan buku seri travel terlaris The Naked Traveler
“Backpackneymoon membuktikan bahwa cinta, relationship dan traveling tetap bisa sering sejalan dan bahkan menjadi lebih kuat karena tantangan-tantangan yang dihadapi sepanjang perjalanan. A couple that travels together, stays together.”
—Claudia Kaunang, travel writer