Haedar Nashir, penulis buku ini, lahir di Bandung, persisnya di sebuah desa (Ciheulang) di kaki bukit di daerah Ciparay, Bandung Selatan. Sebuah desa yang selalu jadi “markas” perebutan hegemoni antara DI/TII Kartosoewirjo dan TNI pada masa pergolakan yang sangat keras dan menimbulkan trauma dan pengasingan politik cukup panjang sejak Orde Lama sampai Orde Baru. Meninggalkan kampung halaman sejak tahun 1979 untuk kuliah di Yogyakarta, dan sejak itu tidak kembali lagi ke desanya karena menetap di kota budaya itu. Menikah dengan Dra. Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan LSM perempuan Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) sejak tahun 1987, dan telah dikarunia dua putra, yakni Hilma Nadhifa Mujahidah (Hilma) dan Nuha Aulia Rahman (Nuha).
          Pendidikan agama diperoleh dari ayahandanya, H. Ajengan Bahruddin, kiai lokal di desanya. Juga dari Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan pendidikan umum/formal yang ditempuhnya ialah Madrasah Ibtidaiyah Cigugur-Ciparay Kabupaten Bandung, SMP Muhammadiyah III Kota Bandung; dan SMA Negeri X Kota Bandung. Pendidikan tinggi yang ditempuhnya di Yogyakarta ialah sarjana muda (BA) dari Akademi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta, sarjana (S1) dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta, dari keduanya keluar sebagai lulusan terbaik dan semasa kuliah memperoleh Beasiswa Supersemar. Sedangkan untuk jenjang S2 ditempuh di Pascasarjana Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), lulus dengan cumlaude, yang tesisnya telah dibukukan (tahun 2000) dengan judul Perilaku Politik Elite Muhammadiyah di Pekajangan. Sedangkan S3 juga diperoleh dari Pascasarjana UGM jurusan Sosiologi, alhamdulillah dengan predikat yang sama, cumlaude, yang hasil disertasinya ialah buku yang ada di tangan pembaca.
          Pekerjaan penulis adalah dosen di Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Peneliti pada LP3 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Wartawan Majalah Dwibulanan Suara Muhammadiyah, dan sebagai penulis di berbagai media massa. Pernah menjadi dosen/mengajar di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta selama sekitar lima tahun (1993-1998). Kini, penulis mengajar “Isu-Isu Politik Islam Kontemporer” pada Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan mengasuh mata kuliah “Pemikiran Islam Kontemporer” di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta. Selain itu, secara nonreguler membimbing disertasi mahasiswa program doktor pada Pascasarjana Sosiologi Universitas Gadjah Mada dan Pascasarjana Psikologi Universitas Gadjah Mada. Semasa mahasiswa pernah menjadi aktivis LSM, yakni di Dhworowati Cultural Institute, dari tahun 1979 hingga1985. Pengalaman di LSM dan studi pedesaan yang digelutinya, memberi warna dalam pemikirannya yang cenderung kritis dan emansipatoris, termasuk di lingkungan Muhammadiyah. Penulis juga pernah mengikuti Pelatihan Peneliti Agama, Depag RI, tahun 1993. Pengalaman lain, mengikuti/melakukan muhibah ke berbagai negara di Timur Tengah, dan tahun 2005 ke Afrika Selatan. Tahun 2004, mengikuti studi lingkungan dan civil society di Berlin, Frankfurt, dan Mainz (Jerman) yang dilaksanakan Kementerian KLH RI dan German Technology Cooperation (GTZ).
          Adapun karya ilmiah dalam bentuk buku ialah Budaya Politik dan Kekuasaan (1997), Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern (1997, 1999), Pragmatisme Politik Kaum Elite (1999), Perilaku Politik Elit Muhammadiyah (2000), Dinamika Politik Muhammadiyah (2001), Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah (2001), Ideologi Gerakan Muhammadiyah (2002), Islam dan Perilaku Pemeluknya (2002), Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah (2006), Manifestasi Gerakan Tarbiyah (2006), Kristalisasi dan Komitmen Ber-Muhammadiyah (2007), Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010), Muhammadiyah Abad Kedua (2011), Ibrah Kehidupan: Sosiologi Makna untuk Pencerahan Diri (2013), serta menjadi kontributor, editor, dan pengantar sejumlah buku lain. Kegiatan akademik lainnya ialah mengikuti dan menjadi narasumber di berbagai seminar, lokakarya, dan forum-forum kajian di Tanah Air. Juga menulis di sejumlah media massa. Hingga kini menjadi penulis tetap Refleksi di Harian Umum Republika.
          Penulis aktif di organisasi Islam Muhammadiyah. Mula-mula di Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan kemudian di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tahun 2000-2005 menjadi Sekretaris PP Muhammadiyah, ketika dipimpin oleh Buya Syafii Maarif. Tahun 2005-2010 dan 2010-2015 menjadi salah seorang Ketua PP Muhammadiyah. Komitmennya di Muhammadiyah bersama para kader serta pimpinan lainnya ialah ingin agar gerakan Islam modern yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan ini tetap menjadi pilar gerakan Islam yang moderat, kultural, serta menawarkan Islam yang mencerahkan dan berkemajuan.