Romantisme Jay-Gina dan kekompakan keluarga Kimbab Family bak kisah drama Korea. Kehadiran tiga buah hati: Suji, Yunji, dan Jio membuat kisah keluarga mereka makin ceria dan menggemaskan para pemirsa. Tapi, benarkah kisah mereka semulus drama Korea?
Ada kisah yang tak mereka sampaikan di YouTube Kimbab Family: tentang bagaimana Jay dan Gina berjuang menjembatani perbedaan budaya Korea dan Indonesia, keterbatasan bahasa, penyesuaian dua budaya, juga pengenalan dua bahasa kepada anak-anak mereka yang tentu tak mudah. Namun, mereka tetap dapat mendisiplinkan anak tanpa bentakan, mengajarkan ketegasan dengan kelembutan, meneladankan kesantunan, serta menggabungkan harmoni dua negara.
Melalui kisah Jay dan Gina, kita belajar bahwa keluarga yang bahagia dan ceria, membuat hidup penuh makna dan warna.
Perjuangan Kak Gina dan Kak Jay hingga mencapai pernikahandan mendidik tiga anak ini tak hanya menarik, tetapi juga banyak bagian yang menyentuh hati kita!
—Jang Hansol, YouTuber
Buku Kimbab Family membuka mataku tentang family relationship dan membangun rumah multikultural. Karena aku dan pasanganku juga from different culture, jadi benar-benar bisa relate dengan buku ini.
—Sunny Dahye, YouTuber
Unggah video di Youtube? Jadi vlogger? Punya subscriber?
Tidak pernah terbayang sama sekali di benak saya dan suami punya akun Youtube tentang saya, anak-anak, dan keluarga. Siapa saya? Apa pentingnya?
“Enggak, deh, Kang! Malu …”, kata saya waktu itu. Apalagi kami bukan tipe yang camera face dan senang di depan kamera. Bahkan, sebetulnya suka malu sendiri lihat rekaman-rekaman kami. Tapi, semua terjadi begitu natural, mengalir hingga sekarang ini. Hingga kami memiliki keluarga baru yang kami sebut Keluarga Online.
Pertama kali kami membuat video, yaitu sekitar tiga tahun lalu, saat saya menjemput suami di bandara. Ini adalah kali kedua suami pulang ke Indonesia karena sebelumnya menetap di Seoul, Korea. Rasa senang, haru, bahagia, rindu, semua bercampur aduk dalam hati saya. Apalagi anak-anak, mereka sudah menyiapkan kejutan untuk ayahnya. Suami pun merekam setiap momen dan perjalanan di Indonesia.
“Untuk apa, ah, Kang? Malu ... Enggak usah disebar-sebar, ya, Kang.” Begitulah saya memanggil pria asli Korea yang kini menjadi Appa dari anak-anak saya. Beliau menjelaskan kalau rekaman ini untuk dikirim ke kakek-neneknya anak-anak di Korea. Ternyata, keluarga Korea suka. Terlebih lagi waktu itu bertepatan dengan ulang tahun anak kami yang ketiga: Jio.
Pagi itu, Appa berencana membuat kimbab untuk Jio yang berulang tahun ke-1. Di dapur rumah Bandung yang sederhana, layaknya dapur-dapur lokal tanpa kitchen set dengan peralatan yang komplet, Appa membuat kimbab dengan bahan-bahan lokal yang ala kadarnya juga, namanya Kimbab, Cita Rasa Indonesia.
Ulang tahun yang sederhana, dekorasi biasa saja, tapi bahagia sekali karena kami sekeluarga bisa berkumpul bersama.
Kesibukan rutinitas tidak terasa benar-benar menyita waktu bersama keluarga, khususnya anak-anak.
Tak terasa pula, saya punya Kimbab Family dan menemukan keluarga online di sini. Masih teringat bagaimana sedih dan campur aduknya perasaan saya ketika pertama pindah dan tinggal di Korea: lingkungan baru, belum punya teman, jauh dari orangtua dan saudara, serta berkutat dengan rutinitas ibu rumah tangga yang itu-itu saja.
Di sisi lain, saya juga harus berperan sebagai istri dan ibu, yang harus terus melayani, menemani anak dan suami, dan memberikan energi positif pada keluarga saya. Sungguh, itu bukanlah hal yang mudah. Saya butuh teman, saya butuh support, saya ingin sharing. Dan ternyata, Kimbab Family inilah jawabannya.
Keisengan Appa mengunggah video di Youtube ternyata membawa semangat untuk kami sekeluarga, terutama saya. Saya senang bisa berinteraksi dan bertemu dengan Keluarga Online meski hanya via chat di kolom komentar. Saya senang bisa menyapa dan berbalas pesan dengan teman-teman online. Dan yang paling berkesan lagi, saya senang ternyata video-video kami ini bisa memberikan manfaat untuk keluarga online.
Lalu, kenapa kimbab?
Saya dan suami pun saling berpandangan mengingat-ingat asal mula kimbab. Anak-anak juga saling menerka-nerka, dan jawaban kami sama: KAMI SUKA KIMBAAAB!!!
Buku ini saya persembahkan untuk keluarga online saya di seluruh belahan dunia. Tak lupa saya bekalkan kotak makan siang untuk pembaca: cerita-cerita seru dari Kimbab Family yang tidak ada di channel Youtube kami. Semoga suka dan bermanfaat, ya.
Peluk hangat untuk pembaca semua dari kami, Kimbab Family.
1. Belajar parenting dari Kimbab Family yang memiliki dua latar negara dan budaya berbeda
2. Kisah seru Kimbab Family selama tinggal di Indonesia maupun di Korea
3. Menambah referensi cerita bahwa berbeda tetap bisa bersatu
4. Kanal Youtube Kimbab Family kini memiliki subscribers 1,4 Juta
5. Followers IG Kimbab Family: 302,1 Ribu
SKU | QA-59 |
ISBN | 978-602-441-211-1 |
Berat | 220 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 19 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 172 |
Jenis Cover | Soft Cover |