Masuk dalam USA TODAY's Best-Selling Books, The Read-Aloud Family telah terjual lebih dari 100.000 eksemplar. Sarah Mackenzie, penulisnya, merupakan founder Read-Aloud Revival (RAR) yang siaran podcast-nya telah diunduh lebih dari 7 juta kali di 160 negara. Sarah berhasil membantu keluarga di seluruh dunia memiliki hubungan yang bermakna dengan anak-anak mereka melalui buku dan cerita.
Ayah Bunda, cerita-cerita yang kita baca dan percakapan yang kita miliki membantu menciptakan kenangan seumur hidup dan menjadi bagian dari warisan kita. Namun, bukankah sulit untuk terhubung dengan anak-anak kita di dunia yang sibuk dan bising saat ini? Membacakan nyaring memberi kita kesempatan untuk hadir sepenuhnya dan terhubung dengan cara yang bermakna.
Dalam buku ini, Anda akan menemukan:
bagaimana membacakan nyaring dapat mempersiapkan anak-anak Anda untuk sukses, bahkan setelah mereka dapat membaca sendiri;
cara termudah untuk menemukan waktu membacakan nyaring, bahkan di tengah-tengah sekolah, olahraga, dan hidangan makan malam;
daftar buku yang membantu Anda memilih bacaan terbaik untuk anak-anak Anda, dari bayi hingga remaja.
Membacakan nyaring tidak hanya memiliki kekuatan untuk mengubah diri Anda dan keluarga Anda—ia memiliki kekuatan untuk mengubah dunia.
“Buku ini menguatkan saya bahwa yang kita butuhkan bukan kesempurnaan, melainkan kemauan menyediakan waktu secara rutin untuk read aloud. ”
—Putri Zalika Kesuma, M.Pd.Ked., ibu dari dua anak, pegiat Read Aloud, Neuroparenting Certified, dan penulis buku Keajaiban Read Aloud
Beberapa keunggulan buku ini sebagai berikut.
Memuat bagaimana membacakan nyaring dapat mempersiapkan anak-anak Anda untuk sukses, bahkan setelah mereka dapat membaca sendiri;
Terdapat cara termudah untuk menemukan waktu membacakan nyaring, bahkan di tengah-tengah sekolah, olahraga, dan hidangan makan malam;
Ada daftar buku yang membantu Anda memilih bacaan terbaik untuk anak-anak Anda, dari bayi hingga remaja.
Keunggulan lainnya terkait kehadiran buku ini antara lain:
Buku ini direkomendasikan oleh Ibu Roosie Setiawan, pelopor dan pakar Read Aloud di Indonesia bagi yang ingin mengetahui dan mau mempraktikkan read aloud. Berikut testimoni dan kata pengantar beliau.
TESTIMONI
“Read Aloud menjadi pengalaman yang indah antara orang tua dengan anak dan buku.” —Roosie Setiawan, founder Komunitas Read Aloud Indonesia
KATA PENGANTAR
Sebagai pegiat dan penggiat read aloud/membacakan nyaring sejak 2008, membaca buku-buku tentang read aloud suatu keharusan. Membaca buku The Read Aloud-Family yang ditulis pada 2018 oleh Sarah Mackenzie merupakan cara saya mengisi ulang pengetahuan saya mengenai read aloud. Ternyata Sarah mempunyai kemiripan dengan kami, para pegiat dan penggiat read aloud, menjadikan pemikiran Jim Trelease sebagai pijakan. Namun, Sarah Mackenzie menuliskan alasan-alasan yang kuat untuk melanjutkan kegiatan membacakan nyaring, tidak hanya untuk balita dan anak-anak prasekolah yang tidak dapat membaca sendiri, tetapi juga untuk anak-anak yang telah belajar keterampilan membaca (teks decoding). Untuk anak-anak yang lebih besar, dia secara khusus berbicara mengenai manfaat mengembangkan keterampilan berpikir, meningkatkan kosakata dan penggunaan pola bahasa yang canggih, serta meningkatkan pemahaman membaca. Hal tersebut sangat sejalan dengan definisi dasar LITERASI yaitu kemampuan berbahasa dan berpikir. Begitu banyak yang terjadi dalam hati dan pikiran anak-anak melalui cerita yang dibacakan dalam kegiatan read aloud dan itu bisa menjadi pengalaman bersama yang indah antara orang tua dengan anak dan buku. Kegiatan ini membuka jalur alami untuk bercakap-cakap yang terkadang sulit, atau canggung, atau dihindari sama sekali. Bukankah kedekatan dengan anak yang kita inginkan? Kita ingin mengetahui hati mereka dan membentuk karakter mereka. Berbagi cerita memberi kami kesempatan unik untuk melakukan hal-hal tersebut.
Dengan mengingat hubungan yang bermakna sebagai tujuan akhir dari membacakan nyaring, Sarah Mackenzie menulis tentang pentingnya menciptakan kegiatan membaca yang menyenangkan di rumah. Dia membandingkan cara membaca yang biasanya didekati dalam lingkungan akademik (menjawab kuis dan report) dengan lingkungan yang indah dan interaksi yang menyenangkan bersama buku. Karena tujuan kita seharusnya adalah menanamkan kecintaan membaca seumur hidup kepada anak-anak kita dan menjadikan ini sebuah hadiah bagi anak yang akan dibawa sepanjang hidup. Sumber Daya yang Menakjubkan. Aspek favorit saya dari buku ini adalah pada bab-bab terakhir buku ini. Sarah Mackenzie merinci rekomendasi buku-buku berdasarkan kelompok usia dan menjelaskan apa yang paling dia sukai dari setiap pilihan. Walaupun banyak buku tersebut tidak dapat diperoleh di Indonesia, tetapi menjadi sebuah pengetahuan tentang buku hebat dan membuat saya belajar apa yang bisa didapat dari buku. Membuat kita lebih memahami apa dan mengapa read aloud. Memahami apa yang diperoleh atau yang bisa kita berikan pada setiap tahapan usia anak.
Untuk yang ingin mengetahui dan mau mempraktikkan read aloud, buku ini menjadi pilihan. Untuk yang sudah mempraktikkan read aloud bisa meningkatkan kualitas saat membersamai anak menggunakan buku. Sedangkan untuk pegiat dan penggiat read aloud seperti saya bisa menggunakan “syntopical reading”, saat membaca membandingkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, dipraktikkan, dan diperoleh dari buku-buku terdahulu seputar read aloud. Tentunya cara ini akan membuat pengetahuan kita tentang read aloud lebih mendalam.
Roosie Setiawan
TESTIMONI LAINNYA
The Read-Aloud Family memang buku yang sangat inspiratif bagi setiap keluarga. Buku ini tidak hanya menjadi petunjuk bagi mereka yang baru ingin mulai melakukan read aloud, tetapi juga yang telah rutin melakukannya. Tulisan Sarah mengalir dan secara gamblang mencontohkan hal-hal yang riil juga sederhana, bahwa walaupun aktivitasnya padat sebagai seorang ibu dalam sebuah keluarga, tetapi ia tetap bisa menghubungkan hatinya dengan anak-anaknya melalui kegiatan read aloud. Anaknya tidak hanya satu, tetapi enam. Wow! Hal ini juga menguatkan saya bahwa yang kita butuhkan bukanlah kesempurnaan, tetapi kemauan untuk menyediakan waktu secara rutin dalam melakukannya. Love this!
—Putri Zalika Kesuma, M.Pd.Ked., ibu dari dua anak, pegiat Read Aloud, Neuroparenting Certified, dan penulis buku Keajaiban Read Aloud
Keunggulan lainnya yaitu:
Ada 10 pertanyaan ajaib yang bisa orang tua gunakan untuk berbincang-bincang terarah dan spontan mengenai buku dengan anak, yaitu:
Pertanyaan #1: Apa yang diinginkan tokoh dan kenapa keinginannya tak kesampaian?
Pertanyaan #2: Apakah tokoh seharusnya berbuat begitu?
Pertanyaan #3: Apakah kemiripan X dengan Y? Atau apakah perbedaan X dengan Y?
Pertanyaan #4: Siapakah yang paling … dalam cerita ini?
Pertanyaan #5: Cerita ini mengingatkanmu pada apa?
Pertanyaan #6: Apa yang paling ditakuti oleh tokoh?
Pertanyaan #7: Apa yang akan kau ubah pada latar atau tokoh andaikan kau menulis buku ini?
Pertanyaan #8: Apa yang paling mengejutkanmu?
Pertanyaan #9: Menurut kalian, tokoh mana yang paling mirip kalian?
Pertanyaan #10: Apa yang paling tidak ingin kalian lupakan dalam
Cara paling efektif agar berhasil adalah dengan duduk saja bersama anak-anak kita dan membacakan halaman-halaman sebuah buku. Akan tetapi, ini dia yang saya ketahui: jika kita tidak mengondisikan sebuah kegiatan agar mudah dikerjakan—jika kita tidak menyiapkan strategi untuk sukses—kegiatan itu takkan terwujud. Jika saya tidak meletakkan kamera di meja dapur dan memastikan agar baterainya selalu terisi, saya barangkali takkan memfoto sebanyak yang saya inginkan, sementara jika saya tidak menerapkan beberapa langkah strategis untuk memudahkan praktik membaca nyaring, saya mungki juga takkan membaca bersama anak-anak saya sesering yang saya inginkan. Jika bukan bawaan kita untuk mengambil buku dan langsung saja membaca nyaring bersama anak-anak maka kita bisa secara sadar mengondisikan sekitar kita agar kegiatan itu bisa menjadi kebiasaan— secara sadar menyiapkan strategi supaya kita berhasil membiasakan diri membaca nyaring. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk sering-sering membaca nyaring bersama anak-anak.
1. Letakkan di tempat yang praktis
2. Diiringkan dengan kegiatan rutin
3. Lebih awal, lebih baik
4. Catat perkembangan Anda
5. Siapkan rak bacaan nyaring
6. Manfaatkan keterkungkungan
7. Buku di tiap ruangan
Berikut beberapa rekomendasi aktivitas yang dapat dilakukan anak saat dibacakan nyaring berdasarkan usia.
Bayi Usia 0-3 tahun
Anak Usia 4-7 tahun
Mewarnai atau menggambar (keluarkan pensil atau spidol khusus yang hanya digunakan saat membaca nyaring).
Menggunakan buku “mewarnai dengan air” (ada buku-buku bagus produksi Melissa & Doug).
Menguntai kartu-kartu dengan benang.
Menggunakan buku stiker bertema (kami menyukai keluaran Usborne).
Bermain menggunakan magnet berbentuk (binatang, dinosaurus, dll.) dan loyang kue.
Menguntai manik-manik.
Membuat pola-pola di papan berpasak menggunakan karet gelang.
Mengerjakan puzzle.
Merajut dengan jari. Sama seperti pada periode 0?3 tahun, tujuan utama berbagi buku dengan anak-anak usia 4?7 tahun adalah untuk memupuk kecintaan mendalam dan tak lekang waktu terhadap cerita.
Bermain Play-Doh.
Buku-buku Water Wow! keluaran Melissa & Doug (buku “mewarnai dengan air” yang tidak membuat berantakan dan bisa dipergunakan kembali) sangat digemari oleh anak-anak saya yang masih kecil.
Anak usia 8-12 tahun
Mewarnai, membuat sketsa, atau menggambar.
Melukis dengan cat air.
Menggunakan buku-buku Paint by Sticker (Workman Publishing).
Menjahit dengan tangan.
Merajut atau merenda.
Membuat kerajinan tanah liat.
Duduk di bola yoga.
Melipat pakaian bersih (favorit saya pribadi!).
Merakit perangkat kerajinan tangan yang bisa dibeli dari toko kerajinan.
Usia Remaja
SKU | BG-729 |
ISBN | 978-602-291-867-7 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 292 |
Jenis Cover | Soft Cover |