Orangtua biasa, memberi tahu ...
Orangtua baik, menjelaskan ...
Orangtua bijak, meneladani ...
Orangtua cerdas, menginspirasi ...
Setiap Ayah-Bunda mendambakan anak shalih. Itulah hadiah terindah bagi setiap orangtua. Tapi, bagaimanakah caranya mendapatkan anak yang shalih?
Buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan itu, dengan beranjak dari keyakinan bahwa diperlukan orangtua shalih untuk menghasilkan anak shalih. Ayah-Bunda bisa menjadi orangtua shalih dengan cara memaksimalkan lima karunia yang telah dimiliki: karunia belajar, karunia konsistensi, karunia kiblat, karunia mendengarkan, dan karunia al-shaffat. Ditulis oleh seorang trainer yang menekuni dunia keayahbundaan, buku ini—lengkap dengan teori, contoh kasus, dan cara menyelesaikan masalah—akan membimbing Ayah-Bunda dalam mengatasi berbagai kesulitan mengasuh anak.
Dengan membaca buku ini, insya Allah, Ayah-Bunda akan bisa mewujudkan cita-cita menjadi orangtua yang baik, bijak, dan cerdas. Sebuah perwujudan ikhtiar Ayah-Bunda untuk memiliki anak-anak yang shalih.
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari adalah Direktur Auladi Parenting School, Bandung, dan pembicara nasional parenting di lebih dari 70 kota dan 25 provinsi Indonesia. Bahkan, National Master Trainer Pelatihan Orangtua PSPA yang akrab dipanggil Abah ini pun jadi pembicara seminar dan pelatihan parenting internasional, antara lain, di Jepang, Jerman, Swiss, Arab Saudi, dan Malaysia. Suami seorang istri dan abah lima orang anak: Salma Alya Ihsan, Syahid Mudzaky Ihsan, Syarifah Nurul Ihsan, Saveero Attarayan Ihsan, dan Shabaz Zelig Ihsan ini adalah penulis buku bestseller parenting Sudahkah Aku Jadi Orang Tua Shalih? dan 7 Kiat Orangtua Shali Menjadikan Anak Disiplin dan Bahagia. Sang Abah adalah pendiri komunitas Facebook Yuk-Jadi Orangtua Shalih dengan lebih dari 60.000 anggota ini bisa dihubungi melalui: [email protected]
Tak sekadar teori yang dipaparkan oleh Kang Ihsan Baihaqi, contoh-contoh yang mudah dicerna oleh orangtua tampil menyegarkan dan mencerdaskan. Buku ini mengasyikkan!
-Andi Yudha Asfandiyar, pemerhati dan praktisi kreativitas anak dan keluarga
Buku Yuk, Jadi Orangtua Shalih berbeda dengan buku-buku sejenis. Tak sedikit buku-buku tentang parenting yang beredar di pasaran kurang menarik, baik dari sisi isi maupun cara penyajian. Ada pula yang menulis tentang parenting, tetapi penulisnya bukan berasal dari pakar parenting, sehingga tulisan mereka kerap diragukan oleh sebagian pembaca.
Nah, buku ini termasuk buku yang menarik. Penulisnya, Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari adalah pakar parenting yang kesehariannya banyak mengisi kajian tentang keayahbundaan. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga banyak mengisi kajian di luar negeri. Isi kajiannya pun menginspirasi hampir semua orangtua.
Bahkan, Abah Ihsan dan istrinya menjadi contoh bagi para orangtua bagaimana mendidik anak-anaknya tanpa bentakan dan luapan amarah, tanpa pukulan, ancaman, atau tindakan-tindakan yang, seolah-olah, bila itu dilakukan dapat menjadikan anak penurut dan rajin belajar, misalnya.
Dengan kata lain, melalui buku ini, Abah Ihsan ingin para orangtua sadar, bahwa mereka pun pernah menjadi anak-anak. Dan, bila anak-anak dibiasakan dengan bentakan dan amarah, tanpa sedikit pun orangtua bermuka senyum dan ramah kepada anak-anaknya, maka wajar buah hati mereka bertindak dan berperilaku seperti orangtuanya ketika dewasa.
Yang patut diacungi jempol adalah, Abah Ihsan dan Istrinya, mereka ini menjadi full parent bagi anak-anaknya di rumah. Jadi, anak-anak mereka, sejak bayi hingga dewasa benar-benar terkontrol, baik dari emosi dan perkembangan lainnya. Itulah barangkali contoh orangtua yang bertanggungjawab terhadap anak-anaknya.
Selan itu, buku ini tak melulu teori, tetapi memaparkan contoh-contoh perilaku anak yang sering dikeluhkan para orangtua, kalimat-kalimat orangtua ke anak yang kurang tepat dan bagaimana seharusnya, dan tips menjadi orangtua yang benar-benar shalih sebelum meminta anak shalih.
Buku ini pun menjelaskan perkembangan anak sesuai usia tumbuh-kembangnya. Karena tak sedikit buku sejenis yang tidak memaparkan pola asuh yang tidak sesuai usia perkembangannya. Penjelasan ini memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi pola-pola asuh yang harus diterapkan sesuai usia anak.
Terdapat pula tabel-tabel “Perilaku-Biasa dan Sering Dilakukan Orangtua”, yang hal tersebut bukanlah cerminan dari didikan orangtua shalih. Dengan menunjukkan contoh tersebut, orangtua diajak berpikir tentang pola asuh yang benar dan tepat terhadap anak sesuai dengan didikan orangtua shalih.
Buku ini pun tidak menggurui. Justru pembaca diajak merenung tentang hakikat keluarga dan apa saja yang ada di dalamnya. Misalnya, benarkah anak itu anugerah? Kalau memang anugerah, kenapa sebagian ibu yang membesarkan anak, justru malah terlihat stres dan lelah? Itulah salah satu contohnya. Dan masih banyak lagi penjelasan lain yang membuat orangtua tertohok.
Hal lain, yang menjadikan buku ini istimewa adalah gaya bahasa yang digunakan di dalam buku ini sederhana dan mengalir. Ketika pembaca membacanya, seolah-olah mereka diajak, selain merenung, juga ikut terlibat tentang hal yang sedang dibicarakan oleh penulis. Intinya, buku ini interaktif dan tidak membosankan.
Terlepas dari beberapa kelebihan atas buku ini, yang terpenting, bagaimana cara mendapatkan anak shalih? Buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan itu, dengan beranjak dari keyakinan bahwa diperlukan orangtua shalih untuk menghasilkan anak shalih. Caranya, para orangtua mesti memaksimalkan lima karunia yang mereka miliki: karunia belajar, karunia konsistensi, karunia kiblat, karunia mendengarkan, dan karunia al-shaffat.
Kelima karunia tersebut, apalagi dijelaskan secara rinci, tidak akan ditemukan di buku lain, selain di Yuk, Jadi Orangtua Shalih-nya Abah Ihsan ini. Semoga.
SKU | UB-481 |
ISBN | 978-602-418-186-4 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 19 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 184 |
Jenis Cover | Soft Cover |