Saat Ratu Saba', Bilqis, menerima pinangan Sulaiman, ia sedang menghadapi guncangan di negerinya. Sekian lama Bilqis terombang-ambing dalam keraguan untuk memantapkan pilihan hidupnya. Sementara itu, banyak pula penguasa negeri lain yang bermaksud mempersunting dan bahkan tak ragu untuk menjadikan Bilqis sebagai satu-satunya perempuan dalam hidup mereka. Penantian dan ketidakpastian yang melelahkan itu berakhir tatkala Sulaiman menjemput Bilqis pada suatu pagi, di puncak kegamangan yang hampir menggerus harapan, untuk duduk di singgasana negeri Ursyalim.
"Sebuah kisah megah yang diceritakan dengan cara menyarikan hikmah. Indah dan mencerahkan!"
--Andrea Hirata, penulis tetralogi Laskar Pelangi
"Novel ini menggabungkan inovasi-inovasi Ayat-Ayat Cinta yang menggali lubuk agama, iman, dan takwa, serta Edensor yang melukiskan realitas pengalaman empiris yang cerdas dan spektakuler. Penggaliannya di dunia historiografi memberi pencerahan dengan menghidupkan kembali sejarah agung dari tokoh-tokoh agung: Bilqis dan Sulaiman."
--Korrie Layun Rampan, sastrawan
Waheeda El-Humayra adalah nama pena dari Erwin Irjayanti. Beberapa novel yang telah diterbitkan, antara lain Elegi Cinta Maria (Mizan, 2008) dan Hot Chocolate Love (Puspa Swara, 2006). Menjadi guru setahun di pelosok Majene-Sulawesi Barat melalui program Indonesia Mengajar pada 2010-2011, saat ini penulis sedang menyusun novel bertajuk “Bulan di Tanah Mandar” sembari tetap berkarir sebagai Konsultan Manajemen di salah satu perusahaan konsultansi global A.T. Kearney. Penulis akan senang hati menerima masukan dan saran melalui e-mail: [email protected]
SKU | UB-74 |
ISBN | 978-602-1337-93-6 |
Berat | 280 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 328 |
Jenis Cover | Soft Cover |