Berdoa adalah hakikat manusia sebagai hamba. Tak hanya bertujuan untuk memenuhi impian, doa menjadi jalan menjalin hubungan intim dengan Tuhan. Oleh karena itu, untaian katanya pun seyogianya penuh kemuliaan. Buku Hidup dalam Doa ini menyajikan segala doa, zikir, shalawat, dan amalan nan indah untuk mengobati gundah. Mulai dari doa belajar, jodoh, rejeki, perlindungan diri, ketenangan diri, wabah, taubat, hingga masih banyak doa spesifik dan aktual lainnya yang Anda butuhkan dalam mengarungi harapan dan ikhtiar kehidupan.
KEUNGGULAN
Hidup dalam Doa berisi kumpulan doa, wirid, dan zikir yang disusun oleh Ayang Utriza Yakin, DEA., Ph. D, juga banyak ijazah dari para ulama, kiai, dan habib yang dihormati. Di dalamnya terdapat lebih dari 200 doa, wirid, dan zikir untuk berbagai aspek kehidupan. Juga dilengkapi dengan referensi Al-quran, Hadis, dan Kitab. Mulai dari doa belajar, jodoh, rejeki, perlindungan diri, wabah, taubat, dan masih banyak lagi. Kumpulan doa yang indah ini akan menjawab segala gelisah di hati menjadi lebih tenteram. Doa-doa ini akan menemani pembaca dalam harapan dan ikhtiarnya.
Pujian untuk Hidup dalam Doa
“Buku kumpulan doa ini unik. Bukan ‘diijazahkan’ oleh kiai kampung, tetapi oleh cendekiawan akademisi yang umumnya dikesankan tidak akrab dengan doa-doa. Keunikan lainnya—tetapi sebenarnya lumrah—sesuai dengan penulisnya, Ayang Utriza Yakin, Ph.D., buku ini dilengkapi dengan catatan kaki dan referensi. Jadi, doa-doa dalam buku ini bisa diyakini seampuh doa-doa ijazah Syeikh Mursyid.”
—K.H. A. Mustofa Bisri, ulama, guru bangsa, budayawan
“Buku kumpulan doa sudah banyak beredar. Namun, buku yang ini terasa berbeda. Bukan saja karena pilihan topik doanya terasa praktis untuk semua kalangan dengan berbagai profesi dan status, melainkan juga lengkap dengan kitab rujukannya. Layak dikoleksi dan diamalkan oleh kita semua.”
—Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia – Selandia Baru
“Kita sadar untuk kerja cerdas, tetapi sering lupa untuk doa cerdas sehingga doa kita lagi-lagi doa sapu jagat atau doa yang kita lantunkan sendiri dengan bahasa apa adanya. Padahal, doa adalah rayuan untuk Tuhan. Ia perlu bahasa yang romantis dan dari sumber yang jelas sehingga penuh keberkahan karena sumbernya dari para kekasih Tuhan. Nah, buku Gus Prof. Ayang Utriza Yakin ini adalah kumpulan doa cerdas yang kita butuhkan itu.”
—Husein Ja’far Al Hadar, penulis buku Seni Merayu Tuhan
“Doa adalah inti ibadah karena di dalamnya ada hakikat ‘Ubudiyah (kehambaan). Sedangkan upaya bertemu Allah Swt., berarti sebuah pertemuan sifat-sifat ‘Ubudiyah dan Rububiyah-Nya. Siapa pun yang mengabaikan doa, ia akan terlempar dari sifat kehambaannya. Karenanya, para Kekasih Allah ketika berdoa, bukan untuk memohon kepada-Nya agar Dia menuruti selera-seleranya, melainkan semata mewujudkan kehambaannya. Karena semakin berdoa, akan semakin hamba. Semakin hamba, semakin intim dengan Hadhirat Ketuhanan-Nya.
“Kumpulan doa, adalah kumpulan sifat kehambaan yang maujud dalam kefakiran, kehinaan, ketakberdayaan, dan kelemahan. Barulah Anda akan bertemu dengan sifat Kemahacukupan, Kemahamuliaan, Kemahakuasaan, dan Kemahakuatan. Jangan sampai berdoa, tetapi Anda mengancam Tuhan atau memaksa-Nya. Anda bisa melukai adab berdoa.
“Bacalah doa-doa dalam buku ini dengan penuh kepasrahan, kehambaan, kerelaan jiwa. ‘Janganlah Anda berbahagia karena doa-doa anda terkabul. Tetapi berbahagialah karena Anda ditakdirkan berdoa dan bermunajat. Bisa-bisa jika Anda bahagia atas terkabulnya doa belaka, malah Anda tergolong orang-orang yang terhijab (tertirai) dari Yang Maha Kuasa,’ demikian fatwa Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily. Dan itulah makna Hidup dalam Doa.”
—K.H. M. Luqman Hakim, Mudir Ma’had Aly Raudhatul Muhibbin, Caringin, Bogor
“Membaca buku Hidup dalam Doa yang ditulis oleh seorang cendekiawan ASWAJA—Prof. Ayang—demikian saya memanggilnya, serasa kita membaca kitab al-Adzkar karya al-Imam al-Nawawi al-Syafi'i saat masih di pesantren dulu, sebab doa-doa di buku ini sangat banyak dan mencakup semua hal. Cita rasa ASWAJA Prof. Ayang juga tampak dalam kutipan doa para Habaib terdahulu yang membuat buku ini terasa amat lengkap. Tak lupa, Beliau juga memasukkan doa-doa wabah yang amat relevan dengan keadaan pandemi masa kini. Senang bisa ikut memberikan ulasan ini. Buku Hidup dalam Doa ini most recommended, menurut saya. Semoga menjadi pahala bagi penulisnya dan semua yang mengamalkannya.”
—Habib Nabiel Almusawa, Pimpinan Majelis Rasulullah Saw. Indonesia
SKU | BA-057 |
ISBN | 978-602-291-884-4 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 328 |
Jenis Cover | Soft Cover |