“Kepada siapa pun yang membawa Raisah, saya ketuk hatinya agar Raisah dapat segera dikembalikan kepada orangtuanya dengan selamat.”
—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 23 Agustus 2007
“Saya imbau kepada kaum ibu dan orangtua di mana saja, dengan maraknya penculikan akhir-akhir ini, mari kita jaga putra-putri kita dengan lebih hati-hati.”
—Ibu Negara Ani Yudhoyono, 27 Agustus 2007
“Di Jakarta ini ada jutaan murid, polisi tidak cukup banyak untuk mengawasi semua murid, jadi murid juga harus ikut waspada. Jumlah guru lebih banyak daripada polisi, jadi guru juga harus menjaga lingkungan. Orangtua juga harus memberi latihan pada siswa agar lebih waspada.”
—Wakil Presiden Jusuf Kalla, 22 Agustus 2007
Tahukah Anda?
Pada 15 Agustus 2007, Raisah Ali, anak perempuan berusia 5 tahun, diculik dalam perjalanan pulang dari sekolah. Sejak saat itu, selama 9 hari, perhatian seluruh Indonesia tertuju pada kasus penculikan paling menghebohkan tahun 2007. Berkat kesigapan polisi dan kerja sama keluarga korban, kasus ini dapat dipecahkan dengan cepat dan korban dapat pulang dengan selamat. Kasus penculikan Raisah Ali penting untuk dikaji karena sesungguhnya ini hanyalah gunung es dari maraknya penculikan di Indonesia. Buku ini memaparkan secara kronologis kasus Raisah Ali dan menggambarkan langkah demi langkah upaya keluarga dan polisi menyelamatkan Raisah. Dilengkapi pula dengan berbagai data tentang penculikan dan tip-tip praktis untuk mencegah dan menghadapi penculikan. Oleh karena itu, buku ini amat penting dibaca oleh orangtua, guru, dan bahkan semua orang yang peduli akan keamanan masyarakat.
Hermawan Aksan lahir di Desa Jipang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Sempat menuntut ilmu di Jurusan Astronomi ITB, Bandung. Pernah berkarier di dunia jurnalistik sebagai wartawan di harian Mandala (Bandung), kemudian menjadi editor bahasa di tabloid Detik, Bola, Raket, dan Detak. Sejak April 2000 menjadi redaktur di Harian Metro Bandung (kini Tribun Jabar).Ia juga menulis cerpen dan esai, yang dimuat di Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Horison, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Kompas, Koran Tempo, dan lain-lain. Dalam bahasa Sunda, ia menulis cerpen dan esai di majalah Mangle dan Cupumanik, serta Koran Sunda dan Galura.
Bukunya yang sudah terbit adalah novel anak-anak Bertamasya ke Angkasa Luar dan Dendam Itu Tak Seperti Pompa Bambu (Ganesha Exact, 1994), kisah-kisah komik Karung Mutiara Al-Ghazali (KPG, 1997) bekerja sama dengan kartunis Jitet Koestana, kumpulan cerpen Sang Jelata (Grasindo, 2004), kumpulan cerpen remaja Cinta… Itu Apa? (Pustaka Latifah, 2005), novel Dyah Pitaloka, Senja di Langit Majapahit (C Publishing, 2005) yang kemudian diterbitkan lagi dengan judul Dyah Pitaloka, Korban Ambisi Politik Gajah Mada (Penerbit Bentang, 2007), novel Kiamat Sudah Dekat (Pustaka Latifah, 2006) berdasarkan skenario sinetron Musfar Yasin, dan Mereka Membunuhku Pelan-Pelan (Penerbit Bentang, 2007) bersama tiga penulis lain. Ia juga menjadi penyunting dan penerjemah sejumlah buku.
SKU | UR-60 |
ISBN | 979-8394-87-9 |
Berat | 230 Gram |
Halaman | 168 |
Jenis Cover | Soft Cover |