Setelah mendekati satu abad Pancasila ditahbiskan sebagai dasar dan ideologi negara, apakah Pancasila masih relevan dengan perkembangan zaman? Sebagai kerangka konsepsi, Pancasila merupakan ideologi tahan banting yang kian relevan dengan perkembangan global. Namun, terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas Pancasila dengan realitas aktualisasinya.
Untuk mempertahankan Pancasila sebagai titik temu, titik tumpu, dan titik tuju bersama diperlukan usaha penanaman (pembudayaan) secara terus-menerus, terencana, dan terpadu. Ibarat budidaya tanaman, laju pertumbuhan Pancasila tidak dengan sendirinya akan berjalan baik-baik saja, tanpa kesengajaan merawatnya dengan penuh pemahaman, kecermatan, dan ketekunan.
Para pendiri bangsa telah mewariskan suatu kemampuan untuk memadukan antara visi global dan kearifan lokal, antara kepentingan nasional dan kemanusiaan universal. Tugas kita selanjutnya adalah memperjuangkan visi dengan suatu optimisme realistis, bukan optimisme buta. Harapan tidaklah datang dengan sendirinya tanpa dijemput, tanpa diusahakan dengan perjuangan dan pengorbanan.
Buku ini merupakan edisi komprehensif dari versi sebelumnya dengan judul yang sama. Penulis lebih dalam dan rinci membahas Pancasila dengan berbagai pendekatan yang lebih menarik, kreatif, dan holistis, dengan tetap menempatkan Pancasila sebagai bintang penuntun yang dinamis dalam merespons dinamika sosial dan global yang kian kompleks.
Yudi Latif, M.A., Ph.D. lahir di Sukabumi, 26 Agustus 1964. Pernah mondok di Pesantren Modern Gontor Ponorogo, gelar kesarjanaannya diperoleh dari Universitas Padjadjaran (S1, bidang komunikasi), dan Australian National University (S2 dan S3, bidang sosiologi politik). Berbagai prestasi akademik dan non-akademik ia raih sejak di bangku sekolah dasar hingga jenjang doktoralnya. Disertasi doktoralnya tentang “Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia” memberikan terobosan baru dalam studi sosiologi dan sejarah intelektualisme Islam hingga menuai banyak pujian.
Karier penelitiannya dimulai ketika bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 1993. Sejak itu, ia menjadi penyusun awal rancangan pendirian Universitas Paramadina (1996), tempat ia mendirikan berbagai pusat studi dan sempat menjadi wakil rektor dalam urusan penelitian, kemahasiswaan, dan pengabdian masyarakat (2004-2007).
Di luar bidang akademik, ia juga seorang penulis yang subur. Ia menerbitkan belasan buku; salah satu yang paling fenomenal adalah Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, Mata Air Keteladanan, Revolusi Pancasila, dan Makrifat Pagi. Selain itu, ia menulis di berbagai media dan mengisi rubrik tetap di harian Kompas, Republika, Majalah Gatra, dan portal Aktual.co. Ia juga menjadi pembicara di berbagai forum nasional dan internasional, dan kerap kali muncul sebagai komentator di berbagai acara televisi dan radio. Ia pun aktif dalam berbagai organisasi dan gerakan sosial yang memperjuangkan keadilan sosial dan multikulturalisme.
Atas karya dan kontribusinya dalam dunia pemikiran, ia telah meraih sejumlah penghargaan. Beberapa di antaranya, IFI (Islamic Fair of Indonesia) Award pada Desember 2011, untuk kategori Intelektual Muda Paling Berpengaruh; Ikon Politik Indonesia tahun 2011 dari Majalah Gatra; Nabil (Nation Building) Award pada 18 Oktober 2012, dari Yayasan Nabil, sebagai pengakuan atas perjuangan dan pemikiran dalam menegakkan Pancasila yang memberikan sumbangan bagi nation building; Penghargaan Ilmu Sosial 2013, atas prestasi dan sumbangan yang besar untuk pengembangan ilmu sosial, dari Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS), serta sejumlah penghargaan lainnya.
Seturut dengan itu, penulis diberi kepercayaan menjadi Ketua Harian Pusat Studi Pancasila, Universitas Pancasila (2012-2017), serta menjadi Kepala Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (2017-2018). Penulis juga menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan dosen tidak tetap pada Universitas Negeri Yogyakarta.
SKU | EXPM-028 |
ISBN | 978-602-441-170-1 |
Berat | 450 Gram |
Halaman | 460 |
Jenis Cover | Soft Cover |