Ini kopi bukan sembarang kopi. Ini kopi bikinan koki bernama Jon Pakir alias 'Jon yang Faqir'-seorang pakar kondang asal Jombang yang piawai dalam meracik gagasan dan merakit kata-kata. Kali ini Si Jon ingin menghibur pembaca sekaligus menyajikan secangkir kopi yang mat-matan untuk dinikmati kapan dan di mana saja. Ada kopi 'Modal untuk Pelit', kopi 'Amenangi Zaman Jahiliah', kopi 'Jurnalisme Absolut', kopi 'Syahadat Kiai Jangkung', kopi 'Sosiologi Munyuk', kopi 'Fastabiqul Fulus', dan kopi-kopi lainnya yang ditanggung lebih sip ketimbang kopi 'Nasgithel' (Panas, Legi dan Kenthel).
Dari sekitar serratus lima puluhan kopi yang tersaji dalam buku ini, sang koki mencoba membincangkan problem-problem masyarakat kelas bawah (dalam arti luas) yang banyak diobrolkan di gardu-gardu, di warung-warung, dan di tempat-tempat obrolan lain yang strategis. Lewat gaya tulis yang khas miliknya, sang koki kadang menjenakakan atau menyeriuskan topik-topik yang dibahasnya. Dan ditambah dengan bahasanya yang sederhana, efisien, dan lugas, Secangkir Kopi Jon Pakir ini dapat "diminum" oleh siapa saja.
Emha Ainun Nadjib lahir di Jombang, Jatim, 27 Mei 1953. Dia adalah seorang budayawan multitalenta: penyair, esais, pegiat teater, pemusik, dan lain-lain. Sebagai seorang penulis, Emha sangat produktif, telah menghasilkan puluhan buku. Di antara karya-karya emasnya yang diterbitkan Mizan adalah Dari Pojok Sejarah, Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Secangkir Kopi Jon Pakir, Markesot Bertutur, Markesot Bertutur Lagi, Slilit sang Kiai, dan Surat kepada Kanjeng Nabi. Selain berkiprah di dunia tulis-menulis, Emha juga merupakan motor penggerak di balik kelompok musik Kiai Kanjeng dan pengajian komunitas Jamaah Maiyah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
SKU | UC-74 |
ISBN | 978-979-433-973-2 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 348 |
Jenis Cover | Soft Cover |